O2 News Edisi Selasa, 6 Juli 2010

Tur ke Cirebon, melulu karena kedekatan seorang pengusaha asal Cirebon, Bapak Bagja dengan Benni Dollo dan Firman Utina. Pembicaraan lisan juga lewat Pelatih Kepala Persija tersebut. Tim berangkat jumat pagi dengan menggunakan jasa angkutan kereta api. Suasana berbeda kita dapetin, karena klo di kereta bisa lebih santai bergerak dibandingkan di pesawat.
Tiba di Cirebon, belasan anak SMA udah nungguin tuk minta foto. Panpel juga hadir lengkap dengan keamanan yang diambil dari organisasi pemuda setempat dan Brimob. Tidak langsung ke hotel tapi diajak makan siang di restoran sea food H. Moel. Selesai makan siang baru menuju Hotel Santika Cirebon.
Jakmania Cirebon datang siangnya. Lumayan ada belasan orang. Salah satunya nyempil si penyebar virus... Bejho Hooligan. Bejho memang aktif nyebar virus oren di ranah Jawa Barat, meski kali ini gw ragu dia ke Cirebon karena Persija atau karena ada yg diincer. Bagi Jakmania Cirebon ini kesempatan buat mereka tuk foto2 dan minta tanda tangan pemain. Gw memang kasi tau mereka karena menurut gw, mereka adalah orang yg paling berhak tuk tau kalo Persija akan berujicoba disana dibandingkan keluarga atau kerabat panpel.
Persija coba lapangan Stadion Bima sore harinya. Disana sudah hadir beberapa the Jakers lengkap dengan atributnya. Makin lama jumlah yg nonton makin banyak. the Jakmania Cirebon terus2an mengumandangkan lagu2 dukungan pada Persija. Lapangan bagus dan pengawalan ketat dari panpel, bikin Persija latihan mulus di Stadion Bima.
Rombongan Persija menggunakan 1 buah bis kecil untuk pemain dan 2 mobil pribadi. Ketika pulang, bis yg mengangkut pemain dilempar batu sebesar jempol kaki Patung Pancoran tepat mengenai kaca hingga pecah. Sayang pecahan kacanya mengenai Fara yg lagi nunduk dan Uci official Persija. Keduanya luka berdarah. Uci mengalami goresan dikit di kepala persis di atas jidad. Sedangkan Fara di bagian kepala belakang persis dibawah user user. Fara yg mengeluarkan darah cukup banyak. Hal ini menimbulkan emosi pada seluruh rombongan. Spontan kita lari mengejar para pelaku yg menggunakan motor mio. Sayang, meski dibantu pemuda setempat, mereka bisa lolos dari tangkapan.
Fara mendapat perawatan di RS Ciremai. Doi sih gapapa, ketika dijahit aja masih sempet ngobrol sama gw. Lukanya kecil dan cuma 3 jahitan. Kejadian ini membuat gw rundingan sama Bendol dan memutuskan... kita siap maen terus, asal pihak Polres Cirebon harus dilibatkan dalam pengamanan. Tapi ternyata Pak Bagja berpikiran lain. Dia memutuskan tuk membatalkan pertandingan dengan alasan kawatir akan mengganggu persiapan Persija di Piala Indonesia.
Tadinya dia berniat tuk mengajak tim pesiar di kota Cirebon, tapi tim memutuskan untuk lebih baik pulang dan mempersiapkan diri di Jakarta. Gw sangat kecewa dengan kejadian ini. Pelajaran untuk kedepannya agar ujicoba ke luar kota harus disertai perjanjian yang lebih detail. Buat para the Jakers, gw harap ga usah dendam. Karena dendam dilarang oleh ustadz. Apalagi setelah gw selidikin, ternyata mereka tidak berniat melempar bis Persija. Mereka sebetulnya sedang latihan melempar batu untuk ikut lomba acara di salah satu stasiun tv..... INDONESIA MENCARI BANGSAT.
Jumat malem, gw berangkat sendirian menuju Solo. Putri dari Alm H. Santo menikah, dan gw ngewakilin Persija tuk hadir disana. Jakmania Solo sangat bantu gw selama ada disana. Pernikahan ala Solo memang berbeda dengan di Jakarta. Bertempat di Graha Nikmat Rasa, tamu sudah disiapkan tempat duduk semua. Kemudian setelah upacara adat selesai, satu persatu tamu diminta ke depan tuk foto2. Selama acara tsb, para pelayan berturut-turut mengantarkan makanan ke para tamu. Ga cuma sekali, tapi berbagai menu. Selesai makan, penganten langsung berjalan ke pintu keluar. Baru kemudian para undangan berjalan keluar sekaligus pamit dengan penganten. Praktis yah?Niat gw, dari Solo silaturahmi dulu ke Jogja. Sempet nobar ma Jakmania Jogja di Oase Cafe. Tapi malah akhirnya sulit pulang. Kebetulan di Jogja sedang ada muktamar muhamadiyah. Jadi seluruh tiket pesawat, kereta dan bus sudah full booking. Jadilah gw di Jogja jalan-jalan ke pantai Depok, dan Malioboro (pengalaman terdampar yg paling nikmat).
Seninnya gw mutusin ke Semarang tuk cari tiket dari sono. Alhamdulillah berkat bantuan Jakmania Semarang gw langsung dapet tiket pesawat malam harinya.Keberangkatan gw ke Cirebon bikin gw ga bisa hadirin beberapa undangan di Jakarta. Mulai dari pernikahan Irwan Jakmania Oren Raya Bogor, sunatan Shevarizi Jakmania Barrabravas Manggarai, pernikahan Robet, Korwil Biang Kerok Kemayoran, HUT Singa Mania Indonesia Palembang, hingga Futsal Jakonline. Ada satu lagi undangan yg kalo gw dateng kayanya seru banget tuh... undangan pernikahan Airlangga Sucipto di Bale Asri Pusdai Bandung. Sebelum ke Cirebon, gw sempat mengadakan pertemuan dengan beberapa perwakilan pengurus klub amatir Persija. Intinya adalah kita sedang berusaha tuk menyelamatkan tim Persija yang sedang diultimatum oleh PSSI. Kita sepakat, permusuhan pribadi harus dihilangkan dulu demi kepentingan tim. Sekarang kita mendesak BLI untuk mengeluarkan keputusan, siapa yg berhak menjadi panpel. Karena PSSI sudah menetapkan kalo Pengurus Persija yg lama dianggap status quo yg berarti tidak berhak membentuk panpel serta PT.
Sementara panpel belum terbentuk, kita juga sudah mencoba melakukan loby ke pihak kepolisian tentang peluang melaksanakan pertandingan di Jakarta tgl 17 Juli nanti. Sejauh ini peluangnya masih 50-50. Jakonline terus berkreativitas. Mereka ngadain lomba futsal terbuka untuk umum. Pesertanya selain the Jakmania, juga datang dari karyawan2, sekolah2 futsal, dan komunitas lain. Acaranya minggu 4 juli kemarin tuntas satu hari. Keluar sebagai juara the Jakmania Revolusi Jakarta Timur. Di final mereka mengalahkan Fakultas Teknik UI. Juara ketiga dipegang oleh Jakmania Kebon Sirih. orang oren emang ga ada matinye...Persija kerepotan nyari tempat latihan. Ragunan udah ga memenuhi syarat. Cilangkap sekarang udah ga boleh lagi. Lebak Bulus banyak yg nyewa. Waduh... ini ibukota negara bukan sih? Kemungkinan kita latihan mulai Selasa ini di lapangan Yon ZIkon Srengseng Sawah. Itung-itung nyamperin suporter Persija di wilayah sana deh. Tapi sewaktu-waktu keputusan ini bisa berubah mengingat perjalanan kesana memakan waktu yg cukup lama.
ditulis oleh Bung Ferry (Asisten Manajer Persija Jakarta)
courtesy: Notes Facebook Bung Ferry